Film Adaptasi Novel Crazy Rich Asians Dibintangi Michelle Yeoh
A
A
A
SETELAH laris manis, novel Crazy Rich Asians akan diadaptasi menjadi film oleh Warner Bros Studios. Disutradarai oleh Jon M. Chu, saat ini film sedang dalam proses syuting, dan direncanakan dirilis pada Agustus tahun ini di Amerika Serikat.
Film ini diyakini sebagai film pertama Hollywood dengan hampir seluruhnya pemeran Asia sejak film The Joy Luck Club yang dibuat pada 1993 silam. Kevin yang juga menjabat sebagai produser eksekutif, terlibat dalam semua aspek film. Mulai dari memilih penulis skenario, memilih pemain, kostum, dan desain produksi.
Menurut South China Morning Post, film ini akan menampilkan bintang-bintang dari Singapura, Hong Kong dan China, serta Asia-Amerika. Mereka yaitu Michelle Yeoh, Constance Wu, Ronnie Cheng, Remy Hii, dan Chris Pang. Selain diangkat ke layar lebar, Kevin juga mengangkat novel ini menjadi serial di televisi.
Kevin memahami beberapa polemik yang terjadi dalam masalah pemilihan pemain, misalnya keputusan untuk memasang orang-orang Eurasia yakni Henry Golding dan Sonoya Mizuno sebagai karakter etnis China. Tapi dia meyakinkan bahwa para produser telah mencapai keseimbangan terbaik dari pemilihan yang telah dilakukan.
"Orang-orang sangat bersemangat dan kadang-kadang kecewa dengan pilihan casting karena, secara historis, ada begitu sedikit kesempatan untuk aktor Asia di film-film Hollywood dan Barat yang diproduksi secara umum. Kami benar-benar berusaha semaksimal mungkin dalam casting. Tetapi pada akhirnya semuanya adalah tindakan penyeimbangan," terangnya.
Dia juga menambahkan ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat pemilihan pemain, termasuk ketersediaan waktu sang aktor dan chemistry yang dimiliki. "Untuk bisa mendapatkan 20 aktor top Asia di seluruh dunia untuk berkomitmen pada film ini hanya selama dua bulan - sungguh ajaib kalau kami dapat mencapainya," ujarnya. Kevin juga memastikan para pemain yang berasal dari seluruh dunia, mendapatkan hak Singlish mereka, yakni menggunakan bahasa Inggris dengan aksen yang mereka miliki.
Selain layar lebar, Kevin juga merambah ke layar kecil untuk mengadaptasi novel ketiganya Rich People Problems menjadi drama televisi.
Film ini diyakini sebagai film pertama Hollywood dengan hampir seluruhnya pemeran Asia sejak film The Joy Luck Club yang dibuat pada 1993 silam. Kevin yang juga menjabat sebagai produser eksekutif, terlibat dalam semua aspek film. Mulai dari memilih penulis skenario, memilih pemain, kostum, dan desain produksi.
Menurut South China Morning Post, film ini akan menampilkan bintang-bintang dari Singapura, Hong Kong dan China, serta Asia-Amerika. Mereka yaitu Michelle Yeoh, Constance Wu, Ronnie Cheng, Remy Hii, dan Chris Pang. Selain diangkat ke layar lebar, Kevin juga mengangkat novel ini menjadi serial di televisi.
Kevin memahami beberapa polemik yang terjadi dalam masalah pemilihan pemain, misalnya keputusan untuk memasang orang-orang Eurasia yakni Henry Golding dan Sonoya Mizuno sebagai karakter etnis China. Tapi dia meyakinkan bahwa para produser telah mencapai keseimbangan terbaik dari pemilihan yang telah dilakukan.
"Orang-orang sangat bersemangat dan kadang-kadang kecewa dengan pilihan casting karena, secara historis, ada begitu sedikit kesempatan untuk aktor Asia di film-film Hollywood dan Barat yang diproduksi secara umum. Kami benar-benar berusaha semaksimal mungkin dalam casting. Tetapi pada akhirnya semuanya adalah tindakan penyeimbangan," terangnya.
Dia juga menambahkan ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat pemilihan pemain, termasuk ketersediaan waktu sang aktor dan chemistry yang dimiliki. "Untuk bisa mendapatkan 20 aktor top Asia di seluruh dunia untuk berkomitmen pada film ini hanya selama dua bulan - sungguh ajaib kalau kami dapat mencapainya," ujarnya. Kevin juga memastikan para pemain yang berasal dari seluruh dunia, mendapatkan hak Singlish mereka, yakni menggunakan bahasa Inggris dengan aksen yang mereka miliki.
Selain layar lebar, Kevin juga merambah ke layar kecil untuk mengadaptasi novel ketiganya Rich People Problems menjadi drama televisi.
(amm)